5. HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN ORGANISASI
Berikut merupakan beberapa fase dari globalisasi : - Fase pertama ditandai dengan perkembanganya
secara luas perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk
jaringan perdagangan, antara lain meliputi Jepang,
Thiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, Pantai Afrika Timur, Laut
Tengah, Venesia, dan Genoa.
- Fase kedua ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar – besaran oleh bangsa Eropa, Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda.Hal ini didukung pula dengan terjadinya refolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarabangsa dunia. Hal ini selanjutnya disebut dengan nama era Kolonialisme.
- Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentum ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh.
- Perkembangan selanjutnya disebut era pembangunan. Pada era ini lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga berpusat pada negara itu sendiri.
- Terakhir adalah yang kita sebut dengan era globalisasi. Pada era ini negara – negara didorong untuk menjadi bagian pertumbuhan ekonomi global.
Sebenarnya semua proses globalisasi yang terjadi digerakan oleh ideologi neoliberalisme.
b. Hentikan subsidi negara kepada rakyat
c. Penghapusan “kesejahteraan bersama” dan kepemilikan bersama seperti yang masih banyak dianut oleh masyarakat tradisional
- Bentuk pengaruh lingkungan terhadap organisasi
Industri
Segmen ini berpengaruh terhadap ukuran organisasi, intensitas promosi
yang perlu dilakukan, jenis konsumen, serta tingkat keuntungan rata-rat dari
seluruh organisasi yang bergerak di sector kegiatan tersebut. Banyaknya organisasi yng bergerak di sector kegiatan
yang sama berpengaruh terhadap tingkat ketidakpastian dalam persaingan ant
organisasi.
Bahan Baku
Organisasi mendapatkan bahan baku dari lingkungannya. Kerapkali,
lngkungan tidak menyediakan bahan baku dalam jumlah yang cukup, ataupun bahan
baku tersedia dengan harga yang tinggi, sehingga membahayakan bagi organisasi.
Tenaga Kerja
Organisasi perluendapatkan tenaga kerja dengan tingkat keahlian,
kualifikasi, dan jumlah yang cukup. Jika kebutuhan tenaga kerja ini tidak dapat
dipenuhi oleh lingkungan, organisasi akan mendapatkan kesulitan dalam
menghasilkan out put.
Keuangan
Segmen ini menggambarkan tingkat kemudahan untuk memperoleh sumber
keuangan bagi organisasi.Bursa saham, pasar modal, bank, dan perusahaan
asuransi merupakan bagian dari segmen keuangan ini.
Pasar
Segmen ini menggambarkan besarnya permintaan terhadap produk atau jasa
yang dihasilkan oleh organisasi. Segmen pasar bepengaruh terhadap organisasi
melalui besarnya permintan akan out put organisasi.
Teknologi
Teknologi yang merupakan pengetahuan serta teknik-teknik yang digunakan
untuk membuat produk ataupub jasa, berpengaruh teradap cara pengelolaan
organisasi. Tingkat teknologi yang dugunakan berpengaruh terhadap ukuran dan
tingkat keahlian yang harus dimiliki dalam organisasi. Organisasi yang tidak
mampu mengikuti perkembangan teknologi seringkali terpaksa menghentkan
kegiatannya.
Kondisi ekonomi
Segmen ini menggambarkan keadaan umum dari
perekonomian daerah ataupun negara dimana suatu organisasi berada. Kondisi
ekonomi ini antara lain digambarkan oleh besarnya daya beli konsumen, baku dan
tenaga kerja, tingkat permintaan terhadap produk suatu sektor, dan kapasitas
produksi total dari sektor.
Pemerintah
Segmen ini mencakup peraturan-peraturan dan
system pemerintahan, serta system politik yang melingkupi organisasi.
Kebudayaan
Segmen ini mencakup karakteristik demografis
dan system nilai yng berlaku pada masyarakat dimana organisasi berada.
Karakteristik demografis mencakup distribusi
penduduk menurut umur, distribusi pendapatan, tingkat pendidikan,
penyebaran penduduk, dan sebagaina.
6. TANGGUNG JAWAB DAN ETIKA MANAJER
- Etika dan tanggung jawab sosial masa kini
Etika secara luas dan
sederhana didifinisikan sebagai pengetahuan mengenai bagaimana keputusan kita
mempengaruhi orang lain. Istilah
kunci dari bahasa etika dalah : nilai, hak, kewajiban, peraturan, dan hubungan.Salah satu masalah konsep tanggung jawab sosial berkaitan dengan
implementasinya yang spesifik.
· - Perubahan konsep tanggung jawab sosial
A. Kepekaan
Sosial Perusahaan
Menurut
Robert Ackerman, yang seharusnya menjadi sasaran upaya sosial perusahaan adalah
kepekaan sosial, bukan tanggung jawab sosial. Kepekaan perusahaan terhadap isu
sosial harus mempunyai daur hidup, mulai dengan identifikasi masalah,
penelitian masalah dan pemikiran berbagai cara untuk menangani masalah serta
diakhiri dengan implementasi penyelasaian.
B. Prestasi
Sosial Perusahaan
Menyatakan bahwa arena
perdebatan tanggung-jawab sosial dibentuk oleh prinsip ekonomi, hukum dan
etika.Misalnya adanya dukungan bagi perusahaan untuk bebas bertindak (prinsip ekonomi), hak public untuk
menyelamatkan tempat kerja (prinsip hukum) dan peluang yang sama besar untuk
mendapatkan pekerjaan. Dengan menggunakan prinsip-prinsip ini, akan tercipta
kontrak sosial antara bisnis dan masyarakat yang mengizinkan perusahaan untuk
mergerak sebagai agen moral.
- Pergeseran etika
Dalam melakukan operasi, perusahaan cendrung
melakukan tanggung-jawab social yang mengarah ke pelaksanaan etika. Dalam
melaksanakan etika bisnis ada empat tingkat pertanyaan yang harus diajukan,
yaitu: masalah sosial, pihak yang berkepentingan, kebijakan internal dan pribadi.
- Unsur-unsur etika
A. Nilai dan Norma
Nilai merupakan
pandangan ideal yang mempengaruhi cara pandang,cara berfikir dan perilaku
seseorang.
-
Nilai personal
Cara pandang,cara berfikir, dan keyakinan yang di pegang
oleh seseorang sehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya.
-
Nilai terminal
Pandangan dan cara berfikir seseorang yang terwujud
melalui perilaku,yang di dorong oleh motif dirinya dalam merai sesuatu.
-
Nilai instrumental
Pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku untuk
segala keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus
di perhatikan dan harus dijalankan.
B. Hak dan Kewajiban
Hak adalah pernyataan yang membenarkan seseorang
mengambil tindakan tertentu. Kawajiban adalah keharusan untuk mengembil
langkah-langkah tertentu seperti membayar pajak, mematuhi undang-undang untuk
menghormati orang lain.
C. Peraturan Moral
Peraturan moral adalah peraturan yang menyangkut
tingkah laku yang sering kali menjadi kebiasaan sebagai nilai moral. Peraturan
ini membinbing seseorang melewati situasi dimana terjadi benturan kepentingan
yang bertentangan. Nilai-nilai sering diserap dari peraturan moral yang
mengatur tingkah laku.
7.
MANAJEMEN DAN
GLOBALISASI
·
Pengertian globalisasi
Kata globalisasi sebenarnya merupakan serapan dari bahasa
asing yaitu bahasa Inggrisglobalization. Kata globalization sendiri sebenarnya berasal dari kata global yang berarti universal yang mendapat
imbuhan -lization yang bisa dimaknai sebagai proses.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungannya
dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangasa dan antarmanusia
di seluruh dunia, yakni dengan melalui perdagangan, budaya, investasi,
perjalanan dan lain sebagainya, sehingga tidak ada lagi batas – batas negara.
Globalisasi juga dapat berati proses
integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan
dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.
Ulrich Beck, seorang pemikir filsafat sosial Jerman,
mengatakan bahwa dalam globalisasi ada tiga pengertian kunci, yakni sebagai
berikut :
1.
Deteritoriallisas
2.
Transnasionalisme
3.
Multilokal/Translokal
- Ciri – ciri globalisasi :
a. Adanya pertukaran
informasi dari suatu negara ke negara lain.
b. Adanya keterbukaan
suatu negara terhadap masyarakat negara lain.
c. Adanya lembaga atau konsulat suatu negara di
negara lain.
- Globalisasi dan daya bersaing
Era globalisasi adalah
suatu era dengan persaingan ketat. Ada beberapa indikator
utama yang dapat menentukan daya saing adalah sebagai berikut : (1)
Perekonomian nasional, (2) Keterbukaan, (3) Sistem keuangan, (4) Infrastruktur
dan sumber daya alam, (5) Ilmu pengetahuan, (6) Sumber daya manusia, (7)
Institusi, (8) Governance dan kebijakan pemerintah, (9) Manajemen dan ekonomi
makro
- Sejarah globalisasi
- Fase kedua ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar – besaran oleh bangsa Eropa, Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda.Hal ini didukung pula dengan terjadinya refolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarabangsa dunia. Hal ini selanjutnya disebut dengan nama era Kolonialisme.
- Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentum ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh.
- Perkembangan selanjutnya disebut era pembangunan. Pada era ini lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga berpusat pada negara itu sendiri.
- Terakhir adalah yang kita sebut dengan era globalisasi. Pada era ini negara – negara didorong untuk menjadi bagian pertumbuhan ekonomi global.
Sebenarnya semua proses globalisasi yang terjadi digerakan oleh ideologi neoliberalisme.
- Pokok pendirian neoliberalisme adalah sebagai berikut :
b. Hentikan subsidi negara kepada rakyat
c. Penghapusan “kesejahteraan bersama” dan kepemilikan bersama seperti yang masih banyak dianut oleh masyarakat tradisional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar